Selasa, 02 Juli 2013

ROMA MENANTI KITA

Bismillahi  Ar Rahman Ar Rahim

 Alqur An : Surat Al Imran 140
“ Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’[231]. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”
Hadist Rosulullah .(HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)”
“Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah?Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma?Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel”
Uraian ayat diatas menjelaskan bahwa kehidupan ini laksana panggung sandiwara. Disana di mainkan berbagai peran . Di panggung selalu terjadi pergulatan antara kebajikan dan kejahatan, keadilan dan kedzaliman, keimanan dan kekufuran . Dan semua di pergilirkan dalam dominasi dan kemenangan. Tetapi yang jelas akhir dari pergulatan adalah selalu di menangkan yang benar ,meskipun proses menuju kemenangan itu panjang.
Dan kita sebagai kaum muslimin hendaknya mampu nengambil peran penting dalam mengemban misi besar  untuk melanjutkan tugas Rosullullah dan para sahabat, mengajak manusia hidup dalam naungan Islam .
Dalam mengemban misi besar tersebut kita dapat menginspirasi  bisyarah seperti yang disampaikan oleh Abdulloh bin Amru pada sahabat. Bisyarah adalah sebuah kabar gembira yang allah turunkan kepada ummatnya baik melalui alqur an maupun ucapan Rosulullah . Bisayarah adalah perlambang janji Allah  dan mejadi terpatri kuat di dalam jiwa kaum muslimin dan menjadikan harapan di tengah tengah keputusasaan , menjadi pengingat dalam kealpaan dan menjadi sumber energi yang tidak terbatas sampai kapanpun juga. Dengan Bisyarah ini kaum muslimin  berjuang dan menorehkan tinta emas dalam sejarah peradaban dunia .
 PERAN PERAN YANG DIMAINKAN ….
Setiap org memerankan perannya masing. Namun secara umum mereka dapat di kategorikan menjadi 3 kelompok :
1. Kelompok status quo. Ini adalah kelompok penjaga agar kedzaliman, penindasan, kemunafikan, kekufuran, & sistem jahiliyah tetap lestari. Kelompok in sangat anti perubahan.Karena  mereka sudah merasakan “lezatnya” kekufuran & kedzaliman.
2. Kelompok org yg tdk mau tahu dg kondisi sekitarnya. mereka ahnya menonton & cuek dg apa yg tejadi. Mereka hanya berpikir dirinya& keluarganya. Orang orang yg berada dlm kelompok ina adalah yg disebabkan ketidak-pahaman, tetapi ada jg yg memilih secara sadar.
3. Kelompok yg mau melakukan perubahan agar kehidupan in mjd lebih baik. Mereka adalah orang orang  yg hidupnya dipenuhi optimisme & cita cita besar. Mereka bersedia mencurahkan kemampuannya agar  kehidupan jahiliyah yg penuh kedzaliman ini segera berubah menjadi  sistem yg anti kedzaliman. Wkt, dana, tenaga, & pikirannya dicurahkan demi tegaknya keadilan Islam. Itu semua mreka lakukan bkn mengharap dunia, pujian atau yg lain, tetapi semata-mata karena Allah SWT.
KOTA ROMA MENANTI KITA…..
Uraian hadist diatas sangatlah jelas ketika Rosullullah Saw di tanya oleh para sahabat tentang pembahasan dua kota  ( Roma dan konstantinopel) . Nubuwah yang disampaikan Rosullullah adalah bahwa kotanya Hiraclius ( Konstantinopel di bebaskan terlebih dahulu).
Nyatanya , 800 tahun kemudian kata kata Rosullullah terbukti . Konstatinopel dibebaskan oleh pejuang pejuang Islam di bawah pimpinan Muhammad Al Fatih.
Terus bagaimana dengan kota ROMA ???
Siapa ya….?
Bisa kita….
Anak anak kita…
Cucu kita….
Cicit kita….
Mengharukan……….

BAHAGIAKAH KITA, BILA…….
Bahagiakah kita apabila kita di tempat kerja , kita di tunjuk oleh pimpinan untuk sebuah pekerjaan yang menantang-?
Bahagiakah  kita apabila kita  di tunjuk oleh Presiden untuk tugas berat menjadi seorang mentri.?
Bagaimana kalau yang  memilih kita  adalah Allah SWTt sang pemilik segalanya,  untuk mengemban misi besar melanjutkan tugas Rosullullah dan para sahabat dalam mengajak manusia hidup dalam naungan Islam?
 
SIKAP YANG AGAK MENGHERANKAN…
Hal yang terkadang sering terjadi kita selalu melakukan sikap yang mengherankan :
Ingin dapat uang banyak , tapi kerja ogah ogahan….
Ingin sembuh, tapi malas minum obat. ..
Ingin berprestasi tapi tidak serius ..
Ingin masuk surga, tapi cuek terhadap seruan Allah..
Pokoknya untuk hal hal yang terikat segala aturan Allah , kita sangat sulit untuk menunaikan apalagi untuk menjadi pembela Islam. Didukung dengan kita sekarang tidak hidup di masa kemuliaan  Rosullullah.
Membaca kisah dan perjuanagan   Muhammad Al Fatih….rasanya sangatlah…jauh…….jauh……. Muhammad Al Fatih  ( Panglima Konstatinopel ) yang konon adalah seorang keimananannya sangat kuat ,  orang yang tidak pernah meninggalkan sholat tahajud, tidak pernah masbuq sholat berjamaah, tidak pernah meninggalkan sholat dhuha.
Menguasai 7 bahasa, hafal peta semua kerajaan-kerajaan di eropa beserta sejarah mereka semua,  belajar  siroh nabawiyah dan sejarah-sejarah generasi shahabat dan generasi selanjutnya,  mengumpulkan pasukan terbaik ( pasukan elit inkisariyah ), melatih keimanan pasukannya…
Rasanya…..
TETAPI…
 Bukankah setiap kebahagiaan membutuhkan pengorbanan yang setara..?????
 
KITA SANGAT LAYAK…..
Memang banyak pertanyaan keraguan dalam benak kita…
Apakah kita layak menjadi agen pilihna Allah ?
Apakah  kita layak sementara ilmu kita sdikit?
Apakah kita layak kita kan banyak dosa ?
Apakah kiya layak kita kan orang biasa ?
Apakah kita layak…..dll ?
Jangan Ragu!
Jawabannya adalah kita layak, karena Allah sdh  menegaskan dalam firmannya dalam surat An Najm 32 :
Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.”
Jadi untuk menyeru  orang kepada kebaikan., kita tidak harus menjadi malaikat lebih dahulu, dan mempunyai banyak ilmu ,  kalau harus menunggu menjadi malaikat , tidak ada orang yang menyampaikan kebaikan. Memang sudah tabiat manusia berbuat kesalahan,  namun bagaimana ketika manusia akalnya di bimbing oleh syariat –Nya maka insya Allah kita akan bisa mengemban misi yang mulia ini.

PILIHLAH JALAN MENUJU ROMA…..
Marilah … kita memilih jalan menuju Roma dengan belajar dari penaklukan Konstatinopel  , bealajar dari  bagaimana kaum muslimin untuk saling berebut peluang menjadi syuhada dengan keyakinan yang sangat tinggi terhadap janji Allah. Memandang tepat tentang kehidupan dunia ini dengan usaha yang dilakukan sangat serius dan berusaha pantang menyerah.
Ayo. Segera!
Perjuangan memerlukan keyakinan, keseriusan , kesabaran dan istiqomah .Bulatkan tekad menjadi agen terbaik dan libatkan diri dalam pembinaan pembinaan Islam.
Matur nuwun ilmunya…… ustadzah Lizdah ……..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar