Bismillahi Ar Rahman Ar Rahim
Alqur An : Surat Al Imran 140
“ Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka
sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang
serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara
manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan
orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu
dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’[231]. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”
Hadist Rosulullah .(HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)”
“Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama
Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka
terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah?Abdullah meminta kotak
dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab.
Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang
dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma?Rasul menjawab,
“Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel”
Uraian ayat diatas menjelaskan bahwa kehidupan ini laksana panggung
sandiwara. Disana di mainkan berbagai peran . Di panggung selalu terjadi
pergulatan antara kebajikan dan kejahatan, keadilan dan kedzaliman,
keimanan dan kekufuran . Dan semua di pergilirkan dalam dominasi dan
kemenangan. Tetapi yang jelas akhir dari pergulatan adalah selalu di
menangkan yang benar ,meskipun proses menuju kemenangan itu panjang.
Dan kita sebagai kaum muslimin hendaknya mampu nengambil peran
penting dalam mengemban misi besar untuk melanjutkan tugas Rosullullah
dan para sahabat, mengajak manusia hidup dalam naungan Islam .
Dalam mengemban misi besar tersebut kita dapat menginspirasi bisyarah seperti yang disampaikan oleh Abdulloh bin Amru
pada sahabat. Bisyarah adalah sebuah kabar gembira yang allah turunkan
kepada ummatnya baik melalui alqur an maupun ucapan Rosulullah .
Bisayarah adalah perlambang janji Allah dan mejadi terpatri kuat di
dalam jiwa kaum muslimin dan menjadikan harapan di tengah tengah
keputusasaan , menjadi pengingat dalam kealpaan dan menjadi sumber
energi yang tidak terbatas sampai kapanpun juga. Dengan Bisyarah ini
kaum muslimin berjuang dan menorehkan tinta emas dalam sejarah
peradaban dunia .
PERAN PERAN YANG DIMAINKAN ….
Setiap org memerankan perannya masing. Namun secara umum mereka dapat di kategorikan menjadi 3 kelompok :
1. Kelompok status quo. Ini adalah kelompok penjaga agar
kedzaliman, penindasan, kemunafikan, kekufuran, & sistem jahiliyah
tetap lestari. Kelompok in sangat anti perubahan.Karena mereka sudah
merasakan “lezatnya” kekufuran & kedzaliman.
2. Kelompok org yg tdk mau tahu dg kondisi sekitarnya.
mereka ahnya menonton & cuek dg apa yg tejadi. Mereka hanya berpikir
dirinya& keluarganya. Orang orang yg berada dlm kelompok ina adalah
yg disebabkan ketidak-pahaman, tetapi ada jg yg memilih secara sadar.
3. Kelompok yg mau melakukan perubahan agar kehidupan in mjd
lebih baik. Mereka adalah orang orang yg hidupnya dipenuhi optimisme
& cita cita besar. Mereka bersedia mencurahkan kemampuannya agar
kehidupan jahiliyah yg penuh kedzaliman ini segera berubah menjadi
sistem yg anti kedzaliman. Wkt, dana, tenaga, & pikirannya
dicurahkan demi tegaknya keadilan Islam. Itu semua mreka lakukan bkn
mengharap dunia, pujian atau yg lain, tetapi semata-mata karena Allah
SWT.
KOTA ROMA MENANTI KITA…..
Uraian hadist diatas sangatlah jelas ketika Rosullullah Saw di tanya
oleh para sahabat tentang pembahasan dua kota ( Roma dan
konstantinopel) . Nubuwah yang disampaikan Rosullullah adalah bahwa
kotanya Hiraclius ( Konstantinopel di bebaskan terlebih dahulu).
Nyatanya , 800 tahun kemudian kata kata Rosullullah terbukti .
Konstatinopel dibebaskan oleh pejuang pejuang Islam di bawah pimpinan
Muhammad Al Fatih.
Terus bagaimana dengan kota ROMA ???
Siapa ya….?
Bisa kita….
Anak anak kita…
Cucu kita….
Cicit kita….
Mengharukan……….
BAHAGIAKAH KITA, BILA…….
Bahagiakah kita apabila kita di tempat kerja , kita di tunjuk oleh pimpinan untuk sebuah pekerjaan yang menantang-?
Bahagiakah kita apabila kita di tunjuk oleh Presiden untuk tugas berat menjadi seorang mentri.?
Bagaimana kalau yang memilih kita adalah Allah
SWTt sang pemilik segalanya, untuk mengemban misi besar melanjutkan
tugas Rosullullah dan para sahabat dalam mengajak manusia hidup dalam
naungan Islam?
SIKAP YANG AGAK MENGHERANKAN…
Hal yang terkadang sering terjadi kita selalu melakukan sikap yang mengherankan :
Ingin dapat uang banyak , tapi kerja ogah ogahan….
Ingin sembuh, tapi malas minum obat. ..
Ingin berprestasi tapi tidak serius ..
Ingin masuk surga, tapi cuek terhadap seruan Allah..
Pokoknya untuk hal hal yang terikat segala aturan Allah , kita sangat
sulit untuk menunaikan apalagi untuk menjadi pembela Islam. Didukung
dengan kita sekarang tidak hidup di masa kemuliaan Rosullullah.
Membaca kisah dan perjuanagan Muhammad Al Fatih….rasanya
sangatlah…jauh…….jauh……. Muhammad Al Fatih ( Panglima Konstatinopel )
yang konon adalah seorang keimananannya sangat kuat , orang yang tidak
pernah meninggalkan sholat tahajud, tidak pernah masbuq sholat
berjamaah, tidak pernah meninggalkan sholat dhuha.
Menguasai 7 bahasa, hafal peta semua kerajaan-kerajaan di eropa
beserta sejarah mereka semua, belajar siroh nabawiyah dan
sejarah-sejarah generasi shahabat dan generasi selanjutnya,
mengumpulkan pasukan terbaik ( pasukan elit inkisariyah ), melatih
keimanan pasukannya…
Rasanya…..
TETAPI…
Bukankah setiap kebahagiaan membutuhkan pengorbanan yang setara..?????
KITA SANGAT LAYAK…..
Memang banyak pertanyaan keraguan dalam benak kita…
Apakah kita layak menjadi agen pilihna Allah ?
Apakah kita layak sementara ilmu kita sdikit?
Apakah kita layak kita kan banyak dosa ?
Apakah kiya layak kita kan orang biasa ?
Apakah kita layak…..dll ?
Jangan Ragu!
Jawabannya adalah kita layak, karena Allah sdh menegaskan dalam firmannya dalam surat An Najm 32 :
“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.”
Jadi untuk menyeru orang kepada kebaikan., kita tidak harus menjadi
malaikat lebih dahulu, dan mempunyai banyak ilmu , kalau harus menunggu
menjadi malaikat , tidak ada orang yang menyampaikan kebaikan. Memang
sudah tabiat manusia berbuat kesalahan, namun bagaimana ketika manusia
akalnya di bimbing oleh syariat –Nya maka insya Allah kita akan bisa
mengemban misi yang mulia ini.
PILIHLAH JALAN MENUJU ROMA…..
Marilah … kita memilih jalan menuju Roma dengan belajar dari
penaklukan Konstatinopel , bealajar dari bagaimana kaum muslimin untuk
saling berebut peluang menjadi syuhada dengan keyakinan yang sangat
tinggi terhadap janji Allah. Memandang tepat tentang kehidupan dunia ini
dengan usaha yang dilakukan sangat serius dan berusaha pantang
menyerah.
Ayo. Segera!
Perjuangan memerlukan keyakinan, keseriusan , kesabaran dan istiqomah
.Bulatkan tekad menjadi agen terbaik dan libatkan diri dalam pembinaan
pembinaan Islam.
Matur nuwun ilmunya…… ustadzah Lizdah ……..:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar