Selasa, 02 Juli 2013

ROMA MENANTI KITA

Bismillahi  Ar Rahman Ar Rahim

 Alqur An : Surat Al Imran 140
“ Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’[231]. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”
Hadist Rosulullah .(HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)”
“Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah?Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah/Roma?Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel”
Uraian ayat diatas menjelaskan bahwa kehidupan ini laksana panggung sandiwara. Disana di mainkan berbagai peran . Di panggung selalu terjadi pergulatan antara kebajikan dan kejahatan, keadilan dan kedzaliman, keimanan dan kekufuran . Dan semua di pergilirkan dalam dominasi dan kemenangan. Tetapi yang jelas akhir dari pergulatan adalah selalu di menangkan yang benar ,meskipun proses menuju kemenangan itu panjang.
Dan kita sebagai kaum muslimin hendaknya mampu nengambil peran penting dalam mengemban misi besar  untuk melanjutkan tugas Rosullullah dan para sahabat, mengajak manusia hidup dalam naungan Islam .
Dalam mengemban misi besar tersebut kita dapat menginspirasi  bisyarah seperti yang disampaikan oleh Abdulloh bin Amru pada sahabat. Bisyarah adalah sebuah kabar gembira yang allah turunkan kepada ummatnya baik melalui alqur an maupun ucapan Rosulullah . Bisayarah adalah perlambang janji Allah  dan mejadi terpatri kuat di dalam jiwa kaum muslimin dan menjadikan harapan di tengah tengah keputusasaan , menjadi pengingat dalam kealpaan dan menjadi sumber energi yang tidak terbatas sampai kapanpun juga. Dengan Bisyarah ini kaum muslimin  berjuang dan menorehkan tinta emas dalam sejarah peradaban dunia .
 PERAN PERAN YANG DIMAINKAN ….
Setiap org memerankan perannya masing. Namun secara umum mereka dapat di kategorikan menjadi 3 kelompok :
1. Kelompok status quo. Ini adalah kelompok penjaga agar kedzaliman, penindasan, kemunafikan, kekufuran, & sistem jahiliyah tetap lestari. Kelompok in sangat anti perubahan.Karena  mereka sudah merasakan “lezatnya” kekufuran & kedzaliman.
2. Kelompok org yg tdk mau tahu dg kondisi sekitarnya. mereka ahnya menonton & cuek dg apa yg tejadi. Mereka hanya berpikir dirinya& keluarganya. Orang orang yg berada dlm kelompok ina adalah yg disebabkan ketidak-pahaman, tetapi ada jg yg memilih secara sadar.
3. Kelompok yg mau melakukan perubahan agar kehidupan in mjd lebih baik. Mereka adalah orang orang  yg hidupnya dipenuhi optimisme & cita cita besar. Mereka bersedia mencurahkan kemampuannya agar  kehidupan jahiliyah yg penuh kedzaliman ini segera berubah menjadi  sistem yg anti kedzaliman. Wkt, dana, tenaga, & pikirannya dicurahkan demi tegaknya keadilan Islam. Itu semua mreka lakukan bkn mengharap dunia, pujian atau yg lain, tetapi semata-mata karena Allah SWT.
KOTA ROMA MENANTI KITA…..
Uraian hadist diatas sangatlah jelas ketika Rosullullah Saw di tanya oleh para sahabat tentang pembahasan dua kota  ( Roma dan konstantinopel) . Nubuwah yang disampaikan Rosullullah adalah bahwa kotanya Hiraclius ( Konstantinopel di bebaskan terlebih dahulu).
Nyatanya , 800 tahun kemudian kata kata Rosullullah terbukti . Konstatinopel dibebaskan oleh pejuang pejuang Islam di bawah pimpinan Muhammad Al Fatih.
Terus bagaimana dengan kota ROMA ???
Siapa ya….?
Bisa kita….
Anak anak kita…
Cucu kita….
Cicit kita….
Mengharukan……….

BAHAGIAKAH KITA, BILA…….
Bahagiakah kita apabila kita di tempat kerja , kita di tunjuk oleh pimpinan untuk sebuah pekerjaan yang menantang-?
Bahagiakah  kita apabila kita  di tunjuk oleh Presiden untuk tugas berat menjadi seorang mentri.?
Bagaimana kalau yang  memilih kita  adalah Allah SWTt sang pemilik segalanya,  untuk mengemban misi besar melanjutkan tugas Rosullullah dan para sahabat dalam mengajak manusia hidup dalam naungan Islam?
 
SIKAP YANG AGAK MENGHERANKAN…
Hal yang terkadang sering terjadi kita selalu melakukan sikap yang mengherankan :
Ingin dapat uang banyak , tapi kerja ogah ogahan….
Ingin sembuh, tapi malas minum obat. ..
Ingin berprestasi tapi tidak serius ..
Ingin masuk surga, tapi cuek terhadap seruan Allah..
Pokoknya untuk hal hal yang terikat segala aturan Allah , kita sangat sulit untuk menunaikan apalagi untuk menjadi pembela Islam. Didukung dengan kita sekarang tidak hidup di masa kemuliaan  Rosullullah.
Membaca kisah dan perjuanagan   Muhammad Al Fatih….rasanya sangatlah…jauh…….jauh……. Muhammad Al Fatih  ( Panglima Konstatinopel ) yang konon adalah seorang keimananannya sangat kuat ,  orang yang tidak pernah meninggalkan sholat tahajud, tidak pernah masbuq sholat berjamaah, tidak pernah meninggalkan sholat dhuha.
Menguasai 7 bahasa, hafal peta semua kerajaan-kerajaan di eropa beserta sejarah mereka semua,  belajar  siroh nabawiyah dan sejarah-sejarah generasi shahabat dan generasi selanjutnya,  mengumpulkan pasukan terbaik ( pasukan elit inkisariyah ), melatih keimanan pasukannya…
Rasanya…..
TETAPI…
 Bukankah setiap kebahagiaan membutuhkan pengorbanan yang setara..?????
 
KITA SANGAT LAYAK…..
Memang banyak pertanyaan keraguan dalam benak kita…
Apakah kita layak menjadi agen pilihna Allah ?
Apakah  kita layak sementara ilmu kita sdikit?
Apakah kita layak kita kan banyak dosa ?
Apakah kiya layak kita kan orang biasa ?
Apakah kita layak…..dll ?
Jangan Ragu!
Jawabannya adalah kita layak, karena Allah sdh  menegaskan dalam firmannya dalam surat An Najm 32 :
Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.”
Jadi untuk menyeru  orang kepada kebaikan., kita tidak harus menjadi malaikat lebih dahulu, dan mempunyai banyak ilmu ,  kalau harus menunggu menjadi malaikat , tidak ada orang yang menyampaikan kebaikan. Memang sudah tabiat manusia berbuat kesalahan,  namun bagaimana ketika manusia akalnya di bimbing oleh syariat –Nya maka insya Allah kita akan bisa mengemban misi yang mulia ini.

PILIHLAH JALAN MENUJU ROMA…..
Marilah … kita memilih jalan menuju Roma dengan belajar dari penaklukan Konstatinopel  , bealajar dari  bagaimana kaum muslimin untuk saling berebut peluang menjadi syuhada dengan keyakinan yang sangat tinggi terhadap janji Allah. Memandang tepat tentang kehidupan dunia ini dengan usaha yang dilakukan sangat serius dan berusaha pantang menyerah.
Ayo. Segera!
Perjuangan memerlukan keyakinan, keseriusan , kesabaran dan istiqomah .Bulatkan tekad menjadi agen terbaik dan libatkan diri dalam pembinaan pembinaan Islam.
Matur nuwun ilmunya…… ustadzah Lizdah ……..:)

Hingga Saat ini Kita Hidup dalam sebuah Matrix...


Bismillahirohmanirohim
Dua jam menunggu ujian Aljabar Linear terasa lama.  Berjalan diantara mahasiswa yang lagi serius ujian mengerjakan soal melelahkan. Kuputuskan untuk duduk di depan dengan mengambil salah satu kursi yang ada di sebelah pintu, sehingga lebih leluasa untuk mengawasi mahasiswa yang lagi ujian. Tak terasa setengah jam aku melototi mereka.
Keluar dari kelas sekejap untuk mengambil hasil print e-book karya harun yahya ” Rahasia di Balik Materi “. Bukunya sangat menarik sekali..baru ku mengerti setelah baca buku ini  bahwa…
HINGGA SAAT INI KITA HIDUP DALAM SEBUAH MATRIX …”
Awalnya  sulit sekali percaya, tapi berulang kali kucoba untuk memahami inilah kenyataan yang sebenarnya yang terjadi pada kita. Seiring dengan perkembangan Teknologi saat ini..Semakin banyak sekali tanda tanda kekuasaan Allah yang telah terungkap.  Subhanallah…
” Segala puji bagimu Allah pengusa langit dan Bumi “
Di Bawah ini….
Kutipan dari http://www.harunyahya.com (rahasia dibalik materi)
Sejak kelahirannya manusia sudah dibiasakan melihat wujud dunia ini sebagai bentuk materi yang absolut. Sehingga ia tumbuh dewasa dalam pengaruh pengkondisian ini, dan menjalani seluruh hidupnya dalam cara pandang ini. Akan tetapi penemuan teknologi modern menemukan sesuatu yang sama sekali berbeda dengan anggapan umum. Semua informasi yang kita punyai tentang dunia luar bersumber hanya dari panca indera yang kita miliki.
Dunia yang kita pahami terdiri atas :
Apa yang dilihat oleh Mata,
Didengar oleh Telinga,
Dicium oleh Hidung,
Dirasakan oleh Lidah dan
Disentuh oleh Tangan kita.
Manusia bergantung hanya kepada lima indera itu semenjak lahir, …
Itulah mengapa, ia hanya mengetahui dunia luar hanya sebatas yang diberikan melalui panca indera ini.
TETAPI
Penelitian ilmiah tentang indera kita, telah mengungkapkan kenyataan yang sangat berbeda tentang apa yang kita sebut dengan dunia luar, dan kenyataan ini telah membongkar sebuah rahasia sangat penting akan hakikat materi yang menyusun dunia luar tersebut. Pemikir abad ini Frederick Kester menjelaskan pencapaian ilmu pengetahuan pada bidang ini.
Pernyataan sejumlah ilmuwan bahwa manusia adalah gambar, segala yang dirasakan bersifat sementara dan tipuan, dan alam semesta hanyalah sebuah bayangan, tampak dibuktikan oleh ilmu pengetahuan di jaman kita sekarang.
Agar lebih memahami rahasia dibalik materi ini, marilah kita pahami kembali indera pengelihatan, yang memberi kita informasi paling banyak tentang dunia luar.
Bagaimana Kita dapat Melihat ?
Proses melihat terjadi secara bertahap, pada saat melihat, kumpulan cahaya yang disebut FOTON bergerak dari benda menuju mata. Dan menembus lensa dimana FOTON ini dibelokkan dan difokuskan menuju ke retina yang terletak dibelakang mata. Disini cahaya dirubah menjadi sinyal-sinyal listrik dan kemudian diteruskan oleh sel-sel saraf ke pusat pengelihatan dibagian belakang otak. Proses melihat sesungguhnya terjadi di pusat tersebut yang berada di otak.
Segala pemandangan yang kita lihat dan rasakan, semua peristiwa yang kita alami sebenarnya kita rasakan di tempat yang kecil dan gelap dibelakang otak ini yang hanya berukuran beberapa cm3.
Jadi bila kita mengatakan kita melihat, maka sesungguhnya kita melihat efek yang ditimbulkan pada otak kita oleh cahaya yang sampai pada mata dengan merubahnya menjadi sinyal listrik. Proses sebenarnya adalah kita menyaksikan sinyal-sinyal listrik dalam otak kita.
Perlu diperhatikan bahwa otak kita tidak pernah berhubungan dengan dunia luar, dan apa yang ada didalam otak kita adalah ruang gelap gulita.
Sebagai contoh cobalah anda bayangkan melihat sebuah lilin yang menyala, maka anda akan melihat cahaya lilin, pada saat anda melihat cahaya lilin anda mengatakan terang padahal pusat pengelihatan di otak tetap gelap. Cahaya lilin tidak pernah menerangi pusat pengelihatan dalam otak kita namun kita dapat melihat warna warni dunia yang gemerlap dalam otak kita yang gelap.
Hal yang sama terjadi pula pada indera kita yang lain, suara, sentuhan, rasa dan bau, semuanya dirasakan didalam otak, sebagai sinyal-sinyal listrik.
Jadi selama ini otak kita tidak berhubungan langsung dengan materi sesungguhnya yang ada disekitar kita melainkan hanya tiruan sinyal-sinyal listrik dari materi tersebut yang terbentuk didalam otak kita.
Disinilah kita tertipu ketika menganggap tiruan ini sebagai wujud materi yang sesungguhnya.
‘Dunia Luar’ di dalam Otak Kita
Kenyataan ini membawa kita kepada kesimpulan yang tak perlu diperdebatkan lagi, Semua yang kita lihat, sentuh, dengar, dan rasakan sebagai materi, dunia atau alam semesta, hanyalah sinyal-sinyal listrik dalam otak kita.
Sebagai contoh bila kita melihat dan mendengar burung yang berkicau, maka sesungguhnya kita hanya menerima sinyal-sinyal listrik di otak dari sel-sel neuron dari mata ke pusat pengelihatan, andai syaraf yang menghubungkan mata ke pusat otak kita putus maka kita tidak dapat melihat apa-apa, begitu juga dengan suara burung yang kita dengar, apabila syaraf yang mengirim sinyal listrik suara dari telinga ke otak kita putus maka kita tidak dapat mendengar suara burung lagi.
Singkatnya burung yang kita lihat dan suaranya yang kita dengar, tidak lah lebih dari penafsiran sinyal-sinyal listrik di otak kita.
Ketika sedang membaca artikel ini, anda sebenarnya tidak berada didalam ruangan seperti yang anda yakini, sebaliknya ruangan tersebut ada dalam diri anda, Penglihatan anda terhadap tubuh anda, membuat anda berfikir anda berada didalam ruangan itu. Namun anda harus ingat bahwa tubuh anda pun adalah gambar yang terbentuk dari sinyal-sinyal listrik didalam otak anda.
Apakah keberadaan dunia luar sangat diperlukan ?
Sejauh ini kita telah berulang kali menybut dunia luar, dan dunia persepsi atau penampakan yang terbentuk didalam otak kita.
Namun sesungguhnya persepsi dalam otak kitalah yang terjadi (dengan kata lain dunia luar tidak ada) dan gambaran otak kitalah yang kita saksikan selama ini.
Tetapi ini belum bisa kita buktikan karena kita tidak bisa menjangkau dunia nyata diluar dari apa yang kita lihat dan kita huni selama ini.
Kita meyakini dunia yang ada hanya dari apa yang kita lihat, namun penampakkan yang ada hanyalah gambaran dari persepsi di otak kita.
Jadi semua yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan, dan kita cium hanyalah sebuah gambaran semu yang hadir karena persepsi dari otak kita, karena itu sekali lagi kita tertipu dengan menganggap segala sesuatu yang ada, adalah sebagai wujud nyata, padahal itu ada dalam persepsi otak kita.
Untuk lebih memudahkan anda memahami konsep ini mari kita pelajari bagian berikut ini :
Dunia dalam Mimpi
Pernahkah anda mimpi?, anggap teman anda atau anda bermimpi menjadi seorang pilot pesawat terbang dengan berbagai panel desekeliling yang membingungkan, dan anda bisa dapat dengan mudah mengoperasikan semua panel pesawat dengan baik dan mendaratkan pesawat dengan sempurna.
Sadarkah anda selama anda dalam mimpi, anda menganggap bahwa itu adalah nyata, karena anda bisa menyentuh, meraba, merasakan dan mendengar desingan mesin pesawat, padahal anda tidak menggerakkan tangan, tidak menggerakkan kaki dan tidak mengoperasikan panel pesawat, melainkan hanya tidur mendengkur.
Dan anda akan tersadar setelah bangun dari tidur, bahwa semua pengalaman itu hanya sebuah mimpi, tapi apakah anda akan sadar bila anda tidak pernah bangun dari tidur itu?.
Itu pula yang sangat mungkin terjadi pada hidup kita, ketika kita terbangun dari mimpi, maka tidak ada alasan logis untuk mengatakan bahwa kita telah mengalami mimpi yang lebih panjang yang kita sebut sebagai dunia nyata.
Alasan kita menyebut mimpi sebagai hayalan dan menyebut dunia ini adalah dunia yang nyata, adalah hanya karena prasangka kita. Bagaimana jika ternyata dunia nyata yang kita jalani ini hanya sebuah mimpi yang lebih panjang?.
Siapakah yang Melihat ?
Setelah semua kenyataan materi ini terungkap, kini muncul pertanyaan terpenting, Jika pengalaman dialam materi yang kita alami sekedar penampakkan, bagaimana dengan otak kita ?, oleh karena otak kita termasuk sebagai materi, seperti lengan kita, kaki kita dan benda lain, otak kita juga sekedar penampakkan sebagaimana semua benda yang ada.
Marilah kita memanjangkan semua syaraf-syaraf yang ada didalam otak kita dengan mengeluarkannya dari kepala kita, sehingga kita dapat melihatnya dengan mata kita.
Pada kondisi ini kita dapat melihat otak kita dan menyentuhnya dengan jari-jari kita. Dengan ini kita juga dapat menyadari bahwa otak kita adalah tidak lebih dari gambaran yang diberikan oleh panca indera kita.
Lalu kehendak apakah yang melihat, mendengar dan merasakan semua indera yang lain, jika bukan otak?, siapakah dia yang melihat, mendengar, meraba, merasakan rasa dan bau?, siapakah wujud ini yang berfikir, beralasan, memiliki perasaan dan berkata bahwa saya adalah saya?.
Salah satu pemikir terkemuka abad ini, Clarkly Brown juga memiliki pertanyaan yang sama.
Ternyata wujud ghaib yang menggunakan otak yang melihat dan mendengar serta merasakan adalah Ruh.
Alam materi adalah segala sesuatu yang tampak dan dirasakan oleh Ruh, dan inilah wujud absolut yang nyata dan Materi adalah penampakkan yang dilihat oleh Ruh.
Begitulah, kendatipun kita mulai dengan anggapan bahwa materi adalah wujud yang sesungguhnya, namun hukum-hukum fisika, kimia, dan biologi, semua menghantarkan kita pada kenyataan bahwa materi terbentuk dari khayalan, pada kenyataan yang pasti tentang adanya wujud yang ghaib dan “INILAH RAHASIA DIBALIK MATERI”
Kenyataan ini sangatlah pasti, sehingga mengkhawatirkan sejumlah ilmuwan materialis, yang meyakini materi sebagai wujud absolut. Dan para ilmuwan telah menyadari akan keterbatasan indera manusia.
Semua kenyataan ini menghadapkan kita kepada pertanyaan yang sangat penting, jika segala sesuatu yang ada, adalah penampakkan yang diberikan kepada Ruh kita, lalu apakah sumber penampakkan-penampakkan ini?, untuk menjawab pertanyaan ini, maka kita harus mempertimbangkan bahwa alam materi tidak ada dengan sendirinya, akan tetapi sekedar penampakkan. Oleh karena itu sudah sewajarnya bila penampakkan ini ada karena adanya kekuatan lain yang sangat besar dan berarti bahwa ini pasti telah diciptakan.
Lebih dari itu penciptaan ini harus terjadi terus menerus, jika tidak demikian maka apa yang kita sebut dengan materi akan musnah dan hilang. Hal ini bisa disamakan dengan televisi yang terus-menerus menampilkan penampakkan gambar, jika siaran dihentikan maka penampakkan gambar pada televisipun akan hilang.
Wujud Absolut Sesungguhnya
Siapakah yang membuat Ruh kita melihat tanah, manusia dan semua alam materi ini, sangat jelas bahwa ada pencipta Maha Agung yang telah menciptakan seluruh alam materi, yakni keseluruhan penampakkan dan terus menerus menciptakannya tanpa henti.
Karena pencipta ini memperlihatkan penciptaan yang luar biasa, IA pasti memiliki kekuatan dan kebesaran yang Abadi, semua penampakkan IA ciptakan sesuai kehendaknya, dan IA berkuasa atas yang diciptakannya setiap saat, pencipta ini adalah ALLAH penguasa Langit dan Bumi, wujud absolut sesungguhnya adalah ALLAH, segala sesuatu selain darinya adalah bayangan ya

Kisah Nyata : Bidadari Al-‘aina’ Al mardhiyyah

Bismillahirohmanirohim…
Buat Sahabat yang tidak hadir dikajian jum at kemarin…
ini saya share ilmu yang kita dapat dari Ustadah Yuni ( Teknik Kimia )
beliau menggantikan Ustadah Lizdah yang berhalangan hadir .
Obrolan  kita kemarin mengenai :
“Kekuatan Spirit Tanpa Batas “…
Membangun, menggugah dan melahirkan spirit individu untuk meraih kejayaan
melewati batas kemampuan manusia..
Diawali dengan penjelasan beliau tentang tiga macam motivasi yang dipakai
manusia pada umumnya, dalam menjalani kehidupan; yaitu
1. motivasi materi (al-Quwwah ar-Madiyah),
2. motivasi emosional (al-Quwwah al-Ma’nawiyah)
3. dan terakhir dan yang akan dibahas dengan panjang lebar adalah motivasi
spiritual (al-Quwwah ar-Ruhiyah).
Penjelasan motivasi ketiga sangat menarik sekali ….karena di selingi
kisah ” Bidadari Al-Aina Al Mardhiyyah “……Subhanalloh…. sungguh bisa
menjadi ibroh buat kita semua…. kalau kita bertransaksi dengan Allah
dijamin perniagaan kita tidak pernah rugi dan untungnya pasti selamanya…
Sahabat ,. Ini adalah kisah nyata dan teramat berharga untuk kita renungi
bersama…
Berikut kisahnya yang diambil dari buku Motivasi Ust Faqih yang berjudul
Al Quwwah Ar Ruhiyah..
Dikisahkan oleh Syaikh Abdul Wahid bin Zabad Rahimahullah, “ Suatu hari
ketika kami berada di sebuah majelis, kami memutuskan agar mempersiapkan
diri untuk berperang.
Saat itu aku memerintahkan kepada teman2ku untuk membaca ayat2 Al Qur’an.
Kemudian dalam majelis itu ada seorang laki2 yang membaca ayat yang
berbunyi,
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang2 mu’min , diri dan harta
mereka deengan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu
mereka membunuh atau terbunuh.” (QS. At Taubah :111)
Setelah itu, ada seorang bocah remaja yang usianya sekitar 15 tahun
berdiri dan menemuiku. Dia telah ditinggal mati ayahnya dan meninggalkan
warisan yang sangat banyak . Lalu ia berkata,
“Wahai Syeikh Abdul Wahid, sesungguhnya aku bersaksi di hadapanmu, aku
berani menjual jiwa dan hartaku dengan surga.
Dia berani mengeluarkan semua hartanya. Semua disedekahkankannya kecuali
kuda, perang, dan bekalnya. Ketika keluar menuju medan perang, dia berada
di garfda paling depan. Jula beli kami untung karena kami telah
bertransaksi dengan Allah, kemudian kami memulai perjalanan.
Dia berjalan bersama kami. Dan saya lihat, jika siang hari dia berpuasa
dan malam harinya ia gunakan untuk bermunajat kepada Allah. Dia melayani
kami dan memberi makan hewan2 kendaraan kami. Dia menjaga kami saat kami
tidur, sampai akhirnya kami sampai di kawasan musuh. Pada saat itu, tiba2
ia berteriak2, “Betapa aku ingin berjumpa dengan airmata keridhyaan
(al-‘aina’ al mardhiyyah).”
Mendengar teriakan itu, kami menghampirinya. Aku pun bertanya padanya ,
‘Wahai sayang, apa itu al-‘aina’ al mardhiyyah?’
Kemudian bocah remaja itu menjawab,
“Saat kami sedang berebahan, tiba2 aku melihat seakan2 ada orang yang
datang dan menyuruhku agar aku pergi menemui al-‘aina’ al mardhiyyah.
Kemudian dia membimbingku ke sebuah danau. Tiba2 aku benar2 berada di
sebuah danau yang tepinya dihiasi dengan aneka permata dan perhiasan.
Keindahannya tidak bisa aku gambarkan. Di sana terdapat banyak bidadari
yang cantik2. Dan ketika melihatku, mereka tersenyum sambil berkata,
‘Ini adalah suami al-‘aina’ al mardhiyyah’, mereka menjawab ‘kami semua
adalah pelayan dan pembantunya. Silakan Tuan terus berjalan ke depan
sana.’
Kemudian aku berjalan ke depan. Tanpa terasa, aku sampai di suatu danau di
mana airnya berupa susu dan rasanya tidak pernah berubah. Danau tersebut
berada di sebuah taman yang penuh dengan keindahan. Subhaanallah, ada
banyak bidadari yang kecantikannya membuat aku terpesona. Saat aku melihat
mereka, mereka tersenyum kepadaku dan berkata,’Sungguh, ini adalah calon
suami Al-‘aina’ al mardhiyyyah.’
Kemudian aku berkata,’Assalamu’alaikunna, adakah di antara kalian termasuk
al-‘aina’ al mardhiyyah?’
Mereka menjawab, ‘Wa’alaika As-salam, wahai kekasih Allah. Kami bukan
al-‘aina’ al mardhiyyah. Kami adalah pelayan dan pembantunya. Berjalanlah
Tuan ke depan.’
Kemudian aku berkata,’Assalamu’alaikunna, adakah di antara kalian termasuk
al-‘aina’ al mardhiyyyah?’ Kemudian aku melangkahkan kakiku lagi hingga
sampailah aku di suatu danau di mana airnya adalah khamer, bukan seperti
di dunia yang memabukkan, tapi ia memiliki rasa yang sangat lezat.
Subhanallah…
Di tepi danau itu juga ada sederet bidadari yang menyambutku dan menyapa
dengan tersenyum. Aku ucapkan salam kepadanya dan menanyakan apakahy di
natara mereka ada al-‘aina’ al mardhiyyah. Mereka menjawab dengan jawaban
yang sama seperti di danau sebelumnya.
‘Berjalanlah Tuan terus ke depan.’
Kemudian aku terus melanjutkan perjalanan dan sampailkah aku di suatu
tempat yang amat indah, di mana aku dapati sebuah danau yang airnya berupa
madu murni. Bidadari2 yang ada di tempat itu memiliki wajah yang sangat
cantik dan bercahaya. Wajahnya tidak akan bisa saya lupakan. Akupun
menyapanya dengan salam dan bertanya tentang al-‘aina’ al mardhiyyah
seperti sebelumnya.
Mereka menjawab,’Wahai kekasih Allah, kami bukanlah al-‘aina’ al
mardhiyyah. Kami hanyalah pelayan dan pembantunya. Berjalanlah wahai
Tuanku ke depan.’
Akhirnya, untuk kesekian kalinya aku berjalan menuju suatu tempat yang
mereka tunjukkan. Sampai akhirnya, aku tiba di suatu tempat di mana ada
sebuah rumah mungil yang bangunannya terbuat dari mutiara putih nan indah.
Di depan pintunya ada seorang bidadari yang amat cantik memakai perhiasan,
kecantikan dan keindahannya tidak bisa aku bayangkan.
Dia tersenyum menatapku, lau memanggil penghuni rumah mungil tersebut,
Wahai al-‘aina’ al mardhiyyah, ini suamimu sudah datang,’ ujarnya,
‘masuklah wahai Tuan, Engkau telah dinanti oleh al-‘aina’ al mardhiyyah.’
Setelah masuk kedalam rumah mungil yang indah itu, aku melihat seorang
bidadari yang amat sangat cantik dan begitu anggun sedang duduk di atas
ranjang yang berhiaskan dan berukiran nemas. Dia mengenakan mahkota yang
berhiaskan intan dan yaqut. Aku sangat terpesona saat menatapnya.
Dia berkata, ‘Selamat datang, wahai kekasih Allah, Dzat Yang Maha
Pengasih,. Sungguh sebentar lagi kamu akan mendatangi kami.’
Lalu aku menghampiri dia dan bermaksud memeluknya. Tapi kemudian dia
berkata, ‘Tunggu sebentar. Kamu tidak akan bisa memelukku, karena kamu
masih memiliki ruh kehidupan.’
Saat itu, aku tersentak kaget. Aku tidak sabar ingin bertemu dengannya
sampai aku engkau bangunkan, wahai Abdul Wahid.”
Syaikh Adul Wahid melanjutkan ceritanya, “ Percakapan kami belum sempat
tuntas, tiba2 datang segerombolan prajurit musuh yang menyerang kami. Anak
muda tersebut segera menyambut kedartangan mereka dengan gagah berani. Ia
begitu lincah menyabetkan pedangnya ke sana kemari sampai akhirnya
sembilan orang musuh terbunuh di tangannya. Kami berhasil mengalahkan dan
mengusir mereka. Tiba2 kami mendengar teriakan lirih tapi sangat jelas di
telinga kami Al-‘aina’ al mardhiyyah.’
Aku mendekati dan menuju arah suara itu. Ternyata, saya dapati anak muda
tersebut bersimbah darah.
Dia tersenyum lebar sambil berkata, Wahai Abdul Wahid, al-‘aina’ al
mardhiyyyah telah benar2 menjemputku. Subhanallah..
Akhirnya, dia pun meninggal dunia sebagai syuhada Allah. Dia benar2 telah
bertransaksi dengan Allah. Semoga Allah meridhoinya. “